Hidup berumah tangga pasti tidak akan pernah lepas dari persoalan keuangan, kan, Gan? Mengatur keuangan rumah tangga bukanlah perkara yang mudah. Perlu perencanaan dan pengelolaan yang bagus agar semua kebutuhan keluarga terpenuhi. Namun, terkadang ada saja masalahnya. Apalagi, banyak faktor yang bisa mempengaruhi keuangan rumah tangga,.
Suami dan istri memiliki tanggung jawab yang sama dalam mengatur keuangan. Oleh sebab itu, komunikasi yang baik akan sangat membantu untuk meringankan beban satu sama lain. Selain itu, ada beberapa cara mengatur keuangan rumah tangga yang dapat Juragan terapkan di rumah agar semua kebutuhan terpenuhi walaupun dengan gaji kecil. Simak kelanjutannya berikut ini, Gan!
Keuangan jadi faktor perceraian terbanyak kedua
Apakah Juragan tahu bahwa faktor keuangan adalah penyebab perceraian terbanyak kedua setelah perselisihan? Ya, berdasarkan data statistik Indonesia 2020, ada beberapa faktor penyebab perceraian di Indonesia. Di antaranya adalah karena perselisihan, keuangan, meninggalkan salah satu pihak, KDRT, hingga poligami. Faktor keuangan menempati posisi kedua terbanyak dengan jumlah kasus mencapai 71.194 pada tahun 2020.
Faktor keuangan ini bisa mencakup berbagai pengeluaran seperti biaya pokok sehari-hari, pendidikan, tagihan, dan kebutuhan lainnya. Ketika pasangan tak mampu mencukupi kebutuhan keluarganya, maka biasanya dapat memicu perselisihan yang akhirnya bermuara pada perceraian.
Hal ini dapat terjadi, terutama ketika seorang suami tidak dapat memberi nafkah kepada keluarganya dengan layak karena gajinya terbilang kecil, sedangkan harga pokok meningkat. Misalnya, harga sembako yang melambung tinggi, harga BBM terus merangkak naik, biaya SPP yang tidak murah, dan sebagainya.
Cara mengatur keuangan rumah tangga
Agar kebutuhan semua anggota keluarga dapat tercukupi, Juragan harus mencari cara mengatur keuangan rumah tangga dengan gaji 4 juta, 3 juta, 1 juta, atau bahkan berapa pun, secara bijak. Nah, di bawah ini akan dirangkum 10 cara mengatur keuangan rumah tangga dengan gaji kecil.
- Pahami kondisi keuangan
Sebagai langkah awal, Juragan harus bisa memahami kondisi keuangan rumah tangga Juragan. Hitunglah semua harta atau aset yang dimiliki. Harta tersebut bisa berupa uang, perhiasan, tabungan, tanah, bangunan, kendaraan, atau barang yang dapat dijual di masa depan dengan nilai yang cukup tinggi.
Jika memiliki harta atau aset seperti di atas, sebaiknya catat dengan baik di jurnal inventaris atau buku catatan biasa. Hal ini bertujuan untuk pendataan agar Juragan bisa mengetahui dan memahami seperti apa sebenarnya kondisi keuangan rumah tangga Juragan.
Apabila ada, Juragan juga bisa mencatat utang yang dimiliki, bisa berupa pinjaman uang atau kredit pembelian barang. Kemudian, bandingkan total harta yang dimiliki dengan utang yang ada. Jika total harta jauh lebih besar daripada utang, maka bisa dikatakan bahwa keuangan Juragan ada dalam kondisi yang baik.
Perhitungkan juga gaji suami atau istri. Misalnya, jika gaji yang didapat sebesar 3 juta setiap bulannya, maka Juragan harus cari cara mengatur keuangan rumah tangga dengan gaji 3 juta tersebut sambil menyisihkan untuk membayar utang.
- Pisahkan antara kebutuhan dengan keinginan
Berikutnya, Juragan harus bisa menentukan mana yang merupakan kebutuhan dan mana yang sekadar keinginan. Memisahkan antara kebutuhan dan keinginan adalah salah satu cara mengatur keuangan rumah tangga agar tidak boros.
Kebutuhan adalah hal-hal yang sifatnya wajib dipenuhi untuk memperlancar aktivitas sehari-hari, misalnya makanan, listrik, air, transportasi, dan internet. Hal-hal tersebut wajib dipenuhi sehingga menjadi prioritas kebutuhan.
Sedangkan, keinginan adalah sesuatu yang sifatnya lebih tersier dan bertujuan sebagai hiburan atau kesenangan sesaat. Misalnya belanja barang-barang mewah, jalan-jalan, dan liburan. Biasanya hal-hal semacam ini selalu dijadikan alasan healing atau self-reward, namun nyatanya justru boros uang.
Tak masalah apabila sesekali memenuhi keinginan, karena healing atau self-reward memang terkadang diperlukan. Namun, Juragan harus tetap mengutamakan kebutuhan terlebih dahulu sebelum keinginan agar keuangan rumah tangga tetap berjalan optimal.
- Buat rencana pengeluaran
Membuat rencana pengeluaran adalah salah satu cara efektif selanjutnya untuk mengatur keuangan rumah tangga. Misalnya, Juragan punya gaji tetap sebesar 2 juta, dari situ Juragan harus punya cara mengatur keuangan rumah tangga dengan gaji 2 juta tersebut. Salah satunya bisa menggunakan sistem 10:20:30:40.
Sebanyak 40% dari 2 juta tersebut gunakanlah untuk biaya rumah tangga, 30% untuk cicilan utang, 20% untuk ditabung atau investasi, lalu pisahkan 10% sisanya untuk biaya sosial. Dengan menerapkan rumus mengatur keuangan rumah tangga seperti ini, gaji 2 juta yang Juragan dapatkan bisa teralokasikan untuk semua kebutuhan.