Lembaga pemeringkat global Standard & Poor (S&P) menarik peringkat long-term issuer credit PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dari sebelumnya CCC menjadi B Minus. Hal itu sejalan dengan kemampuan BUMI dalam melunasi utang perseroan melalui skema private placement belum lama ini.
Manajemen S&P menyebutkan, posisi utang BUMI saat ini hampir terlepas dari jeratan utang, itu berkat aksi perseroan membayar sejumlah utang sebesar US$ 1,6 miliar menggunakan dana hasil private placement dari total utang US$ 1,7 miliar.
“Melalui skema pelunasan utang tersebut, maka menghilangkan kontrol dari para pemberi utang,” jelas manajemen S&P dalam keterangan tertulis.
S&P melanjutkan, dengan utang yang sudah lunas, maka keuangan Bumi Resources pada masa mendatang akan semakin kuat. Keuangan BUMI juga diproyeksikan akan didorong oleh penerimaan dividen dari anak usaha.
“BUMI dapat menahan dividen tersebut untuk mendorong keuangan internal semakin kuat, maka dari itu Stand Alone Credit Profile (SACP) dari BUMI meningkat menjadi B minus,” ujarnya.
Adapun sebelumnya, Bumi Resources mengantongi izin produksi batu bara sebanyak 81,4 juta ton tahun ini dari Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM). Jumlah tersebut lebih tinggi 14,6% dibandingkan tahun lalu dan melampaui estimasi analis.
Analis Samuel Sekuritas Juan Harahap mengatakan, izin produksi Bumi diprediksi hanya 77 juta ton. “Kami melihat hal ini sebagai sentimen positif dan bisa mendorong Bumi memonetisasi harga batu bara yang masih berada di level tinggi,” kata dia dalam risetnya.
Seiring dengan itu, Samuel Sekuritas memproyeksikan, tahun ini, Bumi mampu mencatatkan pertumbuhan laba bersih 5,3% menjadi US$ 554 juta, didorong penurunan beban bunga 78% menjadi US$ 36 juta.
Hal itu terjadi seiring pembayaran utang sebesar US$ 1,56 miliar melalui NPR (nonpre-emptive rights) atau private placement kuartal IV-2022.
“Patut diketahui, utang OWK (obligasi wajib konversi) perseroan sudah dikonversi seluruhnya ke saham pada Desember 2022,” sebut dia.
Dengan demikian, Samuel Sekuritas merekomendasikan buy saham BUMI dengan target harga Rp 230. Jumat pekan lalu, saham BUMI menguat 5,33% ke level Rp 158, dengan volume transaksi 1,31 miliar, frekuensi 17.226 kali, dan nilai transaksi Rp 204 miliar. Dalam satu pekan, BUMI saham melesat 9,72%.