Tips Mencatat Transaksi Harian Bengkel Biar Tidak Buntung

Bengkel

Tidak cuma wajib bagi perusahaan besar, bagi pemilik bengkel pencatatan keuangan yang rapih adalah salah satu bagian yang sangat penting. Pengaturan keuangan yang baik dan tercatat rapi adalah salah satu faktor kesuksesan sebuah usaha.

Pencatatan keuangan secara teratur akan memudahkan pemilik bengkel untuk mengetahui keuntungan atau kerugian dari usahanya. Data keuangan untuk perencanaan pengembangan bisnis adalah perlu. Data tersebut tidak hanya berguna untuk pemilik bengkel saja, namun berguna bagi pihak lain, misalnya pihak Bank jika bengkel mengajukan pinjaman.

Aplikasi Keuangan Bengkel
Terkait dengan pencatatan transaksi dan keuangan yang benar, PT Bengkel Indonesia Digital (BID) telah meluncurkan Aplikasi Bengkel.id beberapa waktu lalu. Aplikasi Bengkel.id sudah di-download oleh ratusan bengkel dan pengguna di Indonesia dengan review sebagai aplikasi POS yang ramah pengguna.

Rio Sablok, CEO BID, menjelaskan bahwa Aplikasi Bengkel.id bertujuan untuk mendigitalisasi bengkel-bengkel di Indonesia untuk memudahkan para pemilik bengkel melakukan pencatatan transaksi keuangan harian bengkel dengan data yang dijamin aman.

“Aplikasi ini merupakan rangkuman dari hasil riset yang dilakukan BID langsung ke para pemilik bengkel secara random di seluruh Indonesia,” terang Rio.

Aplikasi tersebut menyediakan penghitungan transaksi harian yang dapat digunakan oleh pemilik bengkel dengan fitur- fitur antara lain Pencatatan Transaksi Penjualan dan Pembelian, Grafik Aanalisa Keuangan Bengkel, Pencatatan Data Stok, Data Pemasok dan Data Pelanggan.

Selain itu transaksi dapat dicetak dan dibagikan melalui Whatsapp, serta data hutang dan piutang terintegrasi dengan transaksi yang sudah dibuat.

Tips Mengelola Keuangan Bengkel

Salam kesempatan yang sama, BID memberikan sejumlah tips bagi pemilik bengkel. Slaah satunya mulai mencatat transaksi keuangan dengan baik dari sekarang.

Format pencatatan yang paling sederhana dengan adanya kolom tanggal, keterangan, debet, kredit, saldo akhir. Tanggal transaksi harus selalu tercatat, karena jika lupa mengisi tanggal transaksi, pemilik bengkel akan kesulitan mencocokan data di kemudian hari.

Kolom keterangan diisi dengan jenis transaksi atau darimana bengkel mendapat uang dan untuk apa dikeluarkan uang tersebut. Pengisian kolom debit untuk uang masuk dan kolom kredit untuk uang keluar, saldo akhir harus sama dengan sisa uang saat itu.

Gunakan Perangkat Pencatatan Transaksi
Saat ini tersedia berbagai perangkat untuk mencatat transaksi keuangan, mulai dari cara manual yaitu buku kas hingga digital menggunakan aplikasi excel di laptop.

Bagi yang lebih suka mencatat dapat menggunakan buku kas yang banyak tersedia di toko buku. Buku yang dilengkapi dengan kolom-kolom akan memudahkan pencatatan transaksi harian.

Namun jika tidak mau repot menjumlahkan total transaksi, pemilik bengkel dapat menggunakan aplikasi Excel yang sangat membantu untuk menghitung saldo akhir secara otomatis menggunakan rumus.

Evaluasi Berkala
Evaluasi catatan transaksi keuangan bengkel secara berkala. Misalnya setiap minggu atau setiap akhir bulan, akan mencegah adanya transaksi yang belum tercatat.

Bila lupa mencatatnya dapat langsung terdeteksi dan tidak ada transaksi yang terlewat. Selain itu evaluasi yang dilakukan secara berkala dapat membantu pemilik bengkel untuk melakukan efisiensi pada bisnis dan dapat merencanakan pengeluaran di bulan berikutnya.

Dalam pembuatan laporan keuangan tentu saja harus dipastikan data yang dicantumkan adalah benar adanya dan berasal dari pencatatan keuangan bisnis pemilik bengkel.

Anda mungkin juga suka...