Tips Nyetir Mobil Pas Hujan

Tips Nyetir Mobil Pas Hujan

Berkendara saat hujan turun tentu tidak sama kondisinya seperti ketika cuaca cerah. Pengemudi mobil perlu ekstra waspada ketika berkendara saat hujan. Salah satu tips berkendara ketika hujan adalah hindari penggunaan lampu hazard. Apa sebabnya?

Kondisi jalan yang licin dan jarak pandang terbatas merupakan dua faktor yang perlu menjadi perhatian ketika mengemudikan mobil saat hujan. Selain itu, pengemudi juga harus memahami hal-hal apa saja yang tak boleh dilakukan saat hujan karena berpotensi membahayakan pengguna jalan lain.

Lalu, apa saja tips mengemudi yang aman ketika hujan? Berikut penjelasan selengkapnya.

Jaga jarak
Hal utama yang harus dilakukan ketika mengemudi mobil di tengah hujan, yakni mampu menjaga jarak yang aman. Training Director Safety Director Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, karena jarak pandang yang terbatas, pengemudi harus menyesuaikan dengan kondisi guna menghindari potensi kecelakaan.

“Kita menyesuaikan jarak pandang kita dengan kecepatan kendaraan, tujuannya supaya kita bisa bereaksi sesuai dengan kemampuan kita,” jelas Sony kepada kumparan beberapa waktu lalu.

Bila jarak antar kendaraan terlalu dekat, dikhawatirkan membuat pengemudi tidak memiliki waktu untuk melakukan manuver apabila ada situasi mendadak.

Hindari penggunaan lampu hazard
Hal ini masih menjadi salah kaprah yang kerap dilakukan oleh para pengemudi mobil ketika hujan deras, yaitu menyalakan lampu hazard. Sebab, lampu hazard hanya diperuntukkan situasi darurat saja, seperti mobil mogok atau kecelakaan, sehingga penggunaan lampu hazard pada saat hujan deras sangat tidak disarankan.

Penggunaan lampu hazard saat hujan deras bisa saja menimbulkan persepsi yang salah di mata pengendara lain karena jarak pandang yang terbatas. Ini akan menimbulkan potensi kecelakaan.

“Sebaiknya menyalakan lampu kabut saja, karena peruntukannya juga seperti itu. Nah bagi mobil yang belum memiliki lampu kabut, bisa ditambahkan, asalkan tingkat keterangannya dan lokasinya sesuai dengan aturan yang berlaku,” ucap Founder Jakarta Defensive Driving Consultant (JDDC), Jusri Pulubuhu.

Hindari memacu mobil terlalu kencang
Selama keadaan hujan, pengemudi juga disarankan untuk tidak memacu mobilnya secara berlebihan. Sebab, mengingat kondisi jalanan yang basah, bisa menjadi pemicu terjadinya aquaplaning.

Situasi ini diakibatkan ketika mobil melaju dengan kecepatan yang tinggi pada saat hujan deras. Ketika hendak melalui genangan air, mobil gagal menapak dengan sempurna, sehingga mobil hilang kendali dan tergelincir.

Menurut Sony, ketika mobil mengalami aquaplaning, 90 persen sudah dipastikan kecelakaan, karena pengemudi sudah tidak dapat mengendalikan mobil pada saat itu terjadi. “Kita bilangnya kurangi kecepatan 20 km/jam, misalnya di jalanan kering biasanya kecepatan 60 km, jadinya 40 km. Memang terlihat lebih pelan, tapi lebih aman,” kata Sony.

Anda mungkin juga suka...